Akar Rumput sedang menyebar, bersatu dan beranak cucu bersama kata Lawan.
Saat ini hanya ada satu
kata: Lawan! kalimat pendek ini sudah jauh menjiwai setiap benak Akar Rumput karena
dalam Lawan yang akan berhasil menemukan Percikan Api sebagai perlawanan untuk
menemukan harapan yang hakiki.
Akar Rumput telah,
lawan, tetap lawan dan akan lawan karena Lawan sudah jadi Roh bagi kebangkitan jiwa-jiwa yang
mencoba menemukan kembali JatiDirinya.
Kata Lawan itu sudah
jadi kekuatan dan selalu bersama Akar Rumput untuk melawan kau para kapitalisme, imperialisme dan
militerisme ditengah Akar Rumput atas tindakanmu yang selalu berusaha untuk
terus mencoba cabik tempat kehidupan dan nyawa tetapi jiwa-jiwa perlawana
sedang bertumbuh subur didalam Akar Rumput, maka kata Lawan takkan pernah
padam, mati, musnah, diam, tetapi tetap akan menyala bersama Percikan Api
perjuangan bersama Akar Rumput.
Kata pendek itu sudah
menjadi darah daging mereka dalam menuntut sejarah kebenaran dan keadilan yang pernah
di manipulasi oleh kau penjajah indonesia.
Memang kata Lawan belum
mendunia seluas adigium-adigium kelas
dunia seperti “Ora Et Labora” tetapi
kata pendek itu telah menjadikan pilihan
dalam hidup Akar Rumput untuk melakukan perlawanan atas ketidakadilanmu.
Ketidakadilan itu
membuat Akar Rumput bukan diam tetapi sebagai desakan yang sangat keras untuk menyalakan
kata Lawan itu bersama Akar Rumput dalam
Percikan Api Perjuangan demi perubahan dan perlawanan sehingga disanapun
perlawanan Akar Rumput tetap harus dimulai.
Sesungguhnya suara tak
bisa di redam, mulut bisa dibungkam namun siapa mampu menghentikan Percikan Api
perjuangan di Akar Rumput, kau, kau dan kau Kapitalis, Imperialis dan Militeris,
tak mungkin.
Perlawanan sudah ada
dengan sebuah kata yang pendek Lawan dari jiwa Akar Rumput, suara-suara
kebenaran tak bisa kau penjarahkan di sana sedang bersemayam Kemerdekaan.
Apabila kau memaksa
diam, disana Akar Rumput tetap siapkan untukmu pemberontakkan, sesungguhnya
suara itu bukan perampok yang ingin menjarah hartamu tetapi suara itu menuntut
sejarah kebenaran dan keadilan serta melawan kau perampok atas tindakan
brutalmu.
Kau kokang senjata dan
gemetar ketika suara-suara itu menuntut sejarah kebenaran dan keadilan, suara
itu menjadi sebuah kata pendek (lawan) yang mengajari kami untuk melakukan perlawanan
dan pada akhirnya tidak bisa tidak kau harus menjawabnya, apabila engkau tetap
bertahan Akar Rumput akan memburuhmu dengan Percikan Api Perjuangan.
Apabila tuntutan Akar
Rumput, tak kau menerima dan kau buat dirimu buta dan tuli, serta suara dibungkam,
ruang demokrasi kau tutupi dan dilarang, tanpa alasan di tuduh penghasutan dan makar dan mengganggu
keamanan disanapun Akar Rumput tetap
akan berdiri dengan satu kata: Lawan.
Suatu saat, saat yang
tepat Akar Rumput tetap akan keluar tanpa kata pamit, maaf dan permisi dengan hasil perlawanan
Penulis FX Amoye Douw
Tidak ada komentar:
Posting Komentar